Jumat, 20 Oktober 2017

PERKEMBANGAN BAKAT ANAK

PERKEMBANGAN BAKAT ANAK
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Di dalam undang-undang Nomor  20 tahun 2003 tentang Dasar, Fungsi dan Tujuan Sistem Pendidikan Nasional, Bab II pasal 3 tertulis Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Kemudian pada bab V pasal 12 ayat 1 point b tertulis setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya.
Sekarang ini pengembangan bakat anak kurang mendapatkan perhatian dan tempat  yang  berarti di dunia pendidikan kita. Padahal dalam rancangan kurikulum yang baru nanti, bakat merupakan salah satu faktor penting penentu keberhasilan seorang peserta didik. Karena itulah maka bakat seorang anak didik mestinya menjadi perhatian serius dari para pelaksana pendidikan untuk mengantarkan mereka ke gerbang keberhasilan.

Banyak remaja maupun dewasa yang tidah tahu akan bakat, maupun minatnya. Bila mereka tahu akan bakat dan minatnya sejak dini mereka mampu menjadikan bakat tersebut sebagai kekuatan, maka Insya Allah dewasa nanti mereka bisa menjadi orang yang sukses. Adapun guru sebagai fasilitator pembelajaran yang bertanggung jawab terhadap perkembangan siswa sebaiknya dapat mengenali bakat apa yang dimiliki oleh siswanya. Selanjutnya guru berusaha mengembangkan bakat yang dimiliki oleh anak agar kebanyakan dilema yang terjadi di masyarakat tidak terjadi lagi. Oleh karena itu penulis merasa tertarik mengkaji bagaimana cara mengenali, mengembangkan dan menyalurkan bakat anak usia dini mengingat usia dini merupakan usia yang sangat penting.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana bakat dan kecerdasan peserta anak?
2. Bagaimana cara mengenali bakat anak?
3. Bagaimana cara mengembangkan bakat anak?
4. Bagaimana cara menyalurkan bakat anak?

C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan bakat dan kecerdasan peserta anak
2. Mengidentifikasi bakat pada anak
3. Menjelaskan cara mengembangkan bakat anak
4. Mengarahkan bakat anak agar tersalurkan

D. Manfaat Penulisan
Dengan diselesaikannya makalah ini diharapkan dapat memeberikan manfaat berupa pengetahuan tentang pentingnya pengembangan bakat pada anak.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Bakat dan kecerdasan peserta anak
Menurut hamza b. uno (2010 : 7-8). Bakat dan kecerdasan merupakan dua hal yang berbeda, namu saling terkait. Bakat adalah kemampuan yang merupakan sesuatu yang melekat (inherent) dalam diri seseorang. Bakat peserta didik dibawah sejak lahir dan terkait dengan struktur otaknya. Secara genetic truktur otak telah terbentuk sejak lahir, tapi berfungsinya otak sangat ditentukan oleh cara peserta didik berinteraksi dengan lingkungannya. Biasanya kemampuan itu di kaitkan dengan intelegensi atau kecerdasan, di mna kecerdasan atau intelegensi (intelligence quotient) merupakan modal awal untuk bakat tertentu.

Potensi bawaan peserta didik sampai menjadi bakat berkaitan dengan kecerdasan intelektual (IQ) peserta didik. Tinkat intelektualitas peseta didik berbakat biasanya cenderung diatas rata-rata. Namun, peserta didik yang intelektualitasnya tinggi tidak selalu menunjukan peserta didik berbakat. Bakatbseni dan olahraga misalnya, keduanya memerlukan strategi, taktik, dan logika yang berhubungan dengan kecerdasan. Dengan demikian, umumnya peserta didik berbakat memang memiliki intelehensi diatas rata-rata.
Peserta didik berbakat adalah peserta didik yang mampu mencapai prestasi yang tinggi karena mempunyai kemampuan-kemampuan yang unggul. kemampuan-kemampuan tersebut meliputi:
Kemampuan intelektual umum (kecerdasan atau intelegensi)
1. Kemampuan akademik khusus
2. Kemampuan berfikir kreatif-produktif
3. Kemampuan memimpin
4. Kemampuan dalam salah satu bidang seni
5. Kemampuan psikomotor ( seperti dalam olahraga)
Bakat yang dimiliki peserta didik tidak terbatas pada satu keahlian. jika bakat tersebut dikembangkan bisa menjadi lebih dari dua keahlian yang saling berkaitan. Misalnya jika peserta didik suka menyanyi, tak jarang pun ia akan berbakat menari, jika peserta didik suka baca puisi, biasanya peserta didik akan punya bakat seni peran, dan sebagainnya.

Bakat peserta didik juga berkaitan dengan bakat orang tua. Sekitar 60% bakat peserta didik diturunkan dri orang tua, selebihnya di pengaruhi factor lingkungan. Bakat turunan bisa di deteksi denga cara membandingkan peserta didik dengan peserta didik lain. Peserta didik berbakat lebih cepat berkembang ketimbang peserta didik lain seusianya, misalnya mereka lebih cepat dalam hal berhitung soal matematik, menari, atau menghafal lagu jika dibandingkan dengan peserta didik.

B. Mengenali bakat anak
Menurut hamza b. uno (2010 : 9) tanda-tanda bakat yang bisa tampak sejak dini pada peserta didik sabagai berikut:
1. Mempunyai kemampuan ingatan yang kuat. Contohnya : sanggup memngingat letak benda-benda, tempat-tempat penyimpanan, lokasi-lokasi, dan sebagainya
2. Mempunyai logika dan keterampilan ananlitis yang kuat. Contohnya : sanggup menyimpulkan, menghubung-hubungkan satu kejadian dengan kejadian lain.\
3. Mampu berfikir abstrak. Contohnya : membayangkan sesuatuyang tidak tampaak, kemampuan berimajenasi dan asosiasi. Misalnya, membayangkan keadaan di bulan, di luar angkasa, atau tempat lain yang belum pernah di kunjunginya.
4. Mampu membaca tata letak (ruang). Contohnya : menguasai rute jalan, ke mana harus berbelo, menyebutkan bentuk ruang.
5. Mempunyai kemampuan mekanis. Contohnya : pintar bongkar pasang bendayang rumit.
6. Mempunyai bakat srni dan music.
7. Luwes dalam atletik dan menari.
8. Pintar bersosialisai. Contohnya : mudah bergaul, mudah beradaptasi
9. Mampu memahami perasaan manusia. Contohnya : pandai berempati, baik dan peduli pada orang lain.
10. Mampu memikat dan merayu. Contohnya : penampilanya selalu membuat orang tertarik, mampu membuat orang mengikuti kemauanya, dan

Menurut Iqbal Parab (2013), Pada umur berapa bakat seorang anak sudah bisa terlihat? Jawabanya adalah sekitar umur 2 atau 3 tahun bakat seorang anak dapat terlihat. Para orang tua harus jeli dalam melihat perkembangan sang anak. Jangan terlalu banyak melarang anak melakukan sesuatu karena bisa jadi itu menutup penglihatan kita untuk melihat bakat yang ada pada anak.


Berikut ini cara mengenali bakat anak:
1. Menggunakan Jasa Grafolog
Cara mengetahui bakat anak yang pertama adalah menggunakan jasa Grafolog. Sobat tahu siapa itu Grafolog? Grafolog adalah orang yang memiliki kemampuan membaca tulisan tangan seseorang. Ilmu yang mempelajari tulisan tangan ini adalah Grafologi. Banyak penelitian yang membahas tentang Grafologi ini dan dipercaya dapat mengetahui minat dan bakat seseoarng dari tulisan tangannya.

2. Menggunakan Jasa Pembaca Sidik Jari
Mengetahui bakat anak yang kedua adalah dengan menggunakan jasa pembaca sidik jari. Sidik jari seseorang dianggap menyimpan informasi yang berguna untuk mengetahui bakat yang dimilikinya. Saya sendiri pernah melihatnya demo membaca sidik jari ini di salah satu toko buku Bandar Lampung. Percaya tidak percaya sih. Soalnya saya agak sulit percaya kalau menggunakan alat seperti itu. Biasanya alat tersebut ditempelkan ke jari dan kemudian akan muncul result tentang sifat, minat, bakat dan lainnya. Namun, tidak ada salahnya jika sobat menggunakan cara ini untuk mengetahui bakat yang ada pada anak.

3. Mengenalkan Anak Pada Dunia Baru
Nah, ini adalah cara terakhir untuk mengetahui bakat anak namun menurut saya adalah cara yang paling tepat untuk mengetahui bakat anak. Mengapa? karena kita sebagai orang tua akan terjun langsung melihat perkembangan anak dalam memberikan respon terhadap sesuatu yang baru.
“Ajak anak melakukan hal-hal baru dan perhatikan reaksi yang dia berikan.”
Misalnya, ajak anak bermain piano, bermain bola, menggambar, menari, bernyanyi, bermain gitar atau hal-hal baru lainnya yang ada di lingkungan sekitar sobat. Kemudian lihat reaksinya ketika melakukan permainan-permainan yang telah sobat berikan.

Jika anak memiliki bakat di suatu bidang tertentu, misalnya bakat di bidang musik (bermain piano), maka anak tersebut akan lebih cepat menangkap, mengerti, menghapal atauemahami pola dalam bermain piano. Keesokan harinya pasti ia akan bertanya, “Kapan lagi bermain piano?” atau “Mamah, adek mau main piano lagi”. Nah, disini sobat harus jeli melihat minat dan bakat yang dimiliki oleh anak.

Salah satu contoh nyata adalah artis Kevin Aprillio yang merupakan anak dari pasangan artis, Addie MS dan Memes. Orang tua Kevin (Addie MS) jeli dalam menangkap bakat yang dimiliki oleh Kevin sejak kecil dibidang musik. Diumur 4 tahun Kevin sudah mengenal bahkan pandai memainkan beberapa lagu menggunakan alat musik kesayangannya, piano. Bakat yang dimiliki Kevin sekarang sudah sangat luar biasa. Dia sukses mendirikan band yang bernama Viera dan mampu menghasilkan uang yang tidak sedikit. So, sobat harus bisa mengenal bakat yang dimiliki pada anak agar tidak salah dalam mengarahkan ketika ia beranjak .

C. Cara mengembangkan bakat anak
Menurut Eneas (2013) Berikut ini  adalah cara mengembangkan bakat anak:

1. Pengamatan (observasi).
Amati apa saja yang menjadi kelebihan, ketrampilan dan kemampuan yang menonjok pada anak (gerakan motorik, kondisi mental, cara berbahasa, dsb).

2. Beri Kesempatan.
Biarkan anak mencoba aktivitas yang beragam, termasuk juga kegiatan yang ia ingin lakukan di luar ruangan (outdoor activity) Olah raga, melukis, musik, menulis dan sebagainya.

3. Bantu Agar Ia Yakin.
Anak perlu dibantu agar ia dapat yakin dan fokus pada dirinya sendiri. Hal ini diperlukan untuk memperkuat kepercayaan dirinya.

4. Kembangkan Konsep Diri.
Orang tua, guru dan lingkungan terdekat perlu membantu anak untuk mengembangkan konsep diri positif pada anak.

5. Perkaya Dengan Berbagai Ilmu
Kesenian, ilmu pengetahuan, sosial atau ilmu bahasa perlu diperkaya untuk anak. Hal tersebut bertujuan agar ia dapat belajar memiliki wawasan yan luas sejak dini.

6. Tingkatkan Minat Anak.
Usahakanlah dengan berbagai cara untuk meningkatkan minatnya agar ia belajar dan menekuni bidang keunggulannya dan juga bidang lainnya yang berkaitan.

7. Tingkatkan Motivasi.
Melatih dan mengembangkan kemampuan anak adalah tujuan utama dalam memotivasi dia.

8. Stimulasi.
Luaskan kemampuannya dari bakat satu ke bakat lainnya. Bebaskanlah anak untuk mengutarakan dan berpendapat tentang hal-hal yang berhubungan dengan minat-minat dan bakatnya.

9. Reward.
Berikan pujian dan penghargaan atas usaha yang ia lakukan. Tentu saja pujian yang tulus dan bukan dibuat-buat.

10. Menjadi Fasilitator.
Untuk mengembangkan bakatnya, anak perlu difasilitasi dengan apa yang ia perlukan. Jangan buru-buru menyerah jika hal ini bersinggungan dengan biaya. Gunakanlah kreatifitas, dan bahkan anak bisa diajak memecahkan masalah ini.

11. Terus Dukung.
Dukunglah anak saat mengalami kesulitan dan hambatan dalam mengembangkan bakatnya.

12. Menjaga Hubungan.
Hubungan yang baik dan akrab juga diperlukan agar pengembangan minat dan bakatnya berjalan .

D. Cara menyalurkan bakat anak
Menurut Eko (2017), Setiap anak pasti mempunyai bakat di bidangnya masing-masing, dan mungkin hal itu luput dari perhatian orang tua. Beraneka ragam bakat yang dimiliki oleh setiap anak, dan jika bakat itu dapat tersalurkan dengan baik, maka bakat yang dimiliki oleh anak tersebut dapat semakin terasah sehingga kemungkinan besar bakat tersebut dapat menghasilkan sesuatu yang berguna. Orang tua harus peka untuk mengetahui bakat apa yang dimiliki anaknya, dan jika sudah mengetahui bakat apa yang dimiliki oleh anak, salurkanlah agar bakat tersebut tidak sia-sia. Lalu bagaimana cara orang tua menyalurkan bakat anaknya tersebut? Berikut adalah langkah tepatnya:

1. Salurkan Sesuai Bidangnya
Jika anak anda memiliki bakat menari, masukkan anak anda kedalam sanggar seni, atau jika bakat anak anda adalah menyanyi, masukkan anak anda ke tempat les menyanyi, dll. Dengan menyalurkan bakat sesuai dengan bidangnya, maka bakat yang dimiliki akan semakin terasah dengan baik.

2. Jangan Melarang Bakat Anak
Langkah menyalurkan bakat anak yang selanjutnya jangan melarang atau menghalangi bakat yang dimiliki anak. Anak tidak bisa dipaksa untuk menyukai sesuatu yang anda sukai, karena bakat dan hobi orang tua belum tentu sama dengan hobi juga bakat anaknya. Untuk itu biarlah anak berkreasi dengan bakatnya masing-masing.

3. Kasih Pengertian Terhadap Anak
Orang tua harus mengetahui bakat yang dimiliki anak, agar orang tua bisa memberi pembelajaran dan pengertian tentang bakat yang dimiliki anaknya. Di dalam hal ini anda juga harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang bakat yang dipunyai anaknya.  Misal anak memiliki bakat menyanyi, maka orang tua juga harus memiliki kemampuan dan pengetahuan tentang dasar-dasar bernyanyi, dll.

4. Fasilitasi Bakat Anak
Cara menyalurkan bakat dan hobi anak yang terakhir adalah dengan memfasilitasi bakat anak tersebut. Misal anak memiliki bakat menggambar, belikan kertas dan peralatan melukis atau menggambar. Dengan begitu anak semakin terbiasa untuk mengasah bakatnya.

Itulah cara tepat menyalurkan bakat anak, semoga artikel singkat tersebut bermanfaat bagi anda semua. Dorong bakat anak, dan jangan menghalangi bakat anak. Biarkan anak berkreasi dengan



 BAB III
PENUTUP
A. Simpulan

1. Bakat adalah kemampuan terhadap sesuatu yang menunjukkan kemampuan di atas rata-rata yang telah ada pada diri kita secara alamiah dan perlu dilatih untuk mencapai hasil yang maksimal.

2. Cara untuk mengenali bakat anak bisa dilakukan  dengan observasi perilaku sehari-hari, tes bakat dan tes sidik jari.

 Adapun bakat yang dimilki anak meliputi bakat lingistik, bakat musikal, bakat logis-matematis, bakat spasial, bakat kinestetik, bakat interpersonal, bakat intrapersonal.

Ciri-ciri anak yang berbakat pada suatu hal adalah senang melakukan hal tersebut, dapat berkonsentrasi dalam melakukan hal tersebut, rasa ingin tahu yang tinggi dan memiliki kemampuan yang tinggi pada bidang itu.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mengembangkan bakat anak yaitu perhatian, motivasi, dukungan, pengetahuan, latihan, penghargaan, sarana, lingkungan, kerjasama dan teladan yang baik.

Peran orang tua dalam mengembangkan bakat anak adalah dengan memberi kesempatan, kreatifitas, arahkan, kepercayaan, reward dan relationship.
Sedangkan cara untuk menyalurkan bakat anak adalah dengan mengikutsertakan anak pada kegiatan-kegiatan yang mendukung bakatnaya.

B. Saran
Berikut ini saran-saran yang dapat penulis sampaikan kepada para pembaca pada umumnya, khususnya kepada calon guru diantaranya:
Guru tidak melakukan sistem pendididikan  pola penyeragaman karena ini kurang efektif dalam pengembangan bakat anak mengingat bakat yang dimiliki setiap anak berbeda-beda.
Selalu jalin hubungan antara guru dengan orang tua untuk memantau perkembangan bakat anak.